Tips Memilih Jasa Penitipan Atau Pengasuh Hewan Peliharaan

Tips Memilih Jasa Penitipan Atau Pengasuh Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan adalah bagian dari keluarga yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja ketika kita harus bepergian jauh atau sibuk dengan urusan lain. Namun, mencari jasa penitipan atau pengasuh yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan hewan peliharaan kita juga tidak mudah. Apa saja yang harus diperhatikan saat memilih jasa penitipan atau pengasuh untuk hewan peliharaan? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan.

1. Tanyakan pada orang yang pernah menitipkan hewannya

Salah satu cara untuk mendapatkan rekomendasi jasa penitipan atau pengasuh yang baik adalah dengan bertanya pada teman, keluarga, atau kenalan yang memiliki hewan peliharaan dan pernah menggunakan layanan tersebut. Tanyakan tentang pengalaman mereka, kualitas pelayanan, tarif, dan hal-hal lain yang penting bagi Anda. Anda juga bisa mencari ulasan atau testimoni dari pelanggan lain di internet atau media sosial.

2. Menilai lingkungan sekitar

Sebelum menitipkan hewan peliharaan Anda, sebaiknya Anda mengunjungi tempat penitipan atau pengasuh terlebih dahulu untuk melihat kondisi lingkungan sekitarnya. Apakah tempatnya bersih, nyaman, aman, dan terawat dengan baik? Apakah ada fasilitas yang memadai untuk hewan peliharaan Anda, seperti kandang, tempat tidur, mainan, makanan, dan air bersih? Apakah ada ruang bermain atau berolahraga yang cukup luas dan terpisah antara jenis hewan yang berbeda? Apakah ada staf yang profesional dan ramah yang siap mengurus hewan peliharaan Anda?

3. Carilah spesialisasi

Tidak semua jasa penitipan atau pengasuh dapat menangani semua jenis hewan peliharaan. Ada yang hanya melayani anjing, kucing, burung, atau reptil saja. Ada juga yang memiliki spesialisasi tertentu, seperti anjing ras besar, kucing persia, atau burung eksotis. Oleh karena itu, carilah jasa penitipan atau pengasuh yang sesuai dengan spesies dan karakteristik hewan peliharaan Anda. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa hewan peliharaan Anda mendapatkan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

4. Periksa kualifikasi dan kredensial

Jangan asal memilih jasa penitipan atau pengasuh tanpa mengetahui kualifikasi dan kredensial mereka. Pastikan bahwa mereka memiliki izin usaha yang resmi dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pastikan juga bahwa mereka memiliki dokter hewan yang bekerja sama dengan mereka atau tersedia di dekat lokasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan penanganan darurat jika diperlukan. Tanyakan juga tentang sertifikat pelatihan atau pengalaman yang mereka miliki dalam mengurus hewan peliharaan.

5. Pertimbangkan kenyamanan

Selain mempertimbangkan kenyamanan hewan peliharaan Anda, Anda juga harus mempertimbangkan kenyamanan Anda sendiri sebagai pemilik. Carilah jasa penitipan atau pengasuh yang mudah dijangkau dari rumah atau tempat kerja Anda, sehingga Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk mengantar dan menjemput hewan peliharaan Anda. Carilah juga jasa penitipan atau pengasuh yang menawarkan jam operasional yang fleksibel dan sesuai dengan jadwal Anda. Selain itu, carilah jasa penitipan atau pengasuh yang dapat memberikan laporan berkala tentang kondisi hewan peliharaan Anda, baik melalui telepon, pesan, atau media sosial. Hal ini dapat membuat Anda merasa lebih tenang dan terhubung dengan hewan peliharaan Anda meskipun berpisah sementara.

6. Percayalah pada insting

Terakhir, tetapi tidak kalah penting, adalah percaya pada insting Anda sebagai pemilik hewan peliharaan. Jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres atau tidak nyaman dengan jasa penitipan atau pengasuh yang Anda pilih, sebaiknya Anda mencari alternatif lain. Perhatikan juga bagaimana reaksi dan respons hewan peliharaan Anda terhadap tempat dan orang-orang yang akan mengurus mereka. Jika mereka tampak takut, stres, atau agresif, mungkin itu adalah tanda bahwa mereka tidak cocok dengan lingkungan tersebut. Percayalah pada naluri Anda dan ikuti hati Anda.

Memilih jasa penitipan atau pengasuh untuk hewan peliharaan bukanlah hal yang sepele. Anda harus mempertimbangkan banyak faktor untuk memastikan bahwa hewan peliharaan Anda mendapatkan perawatan yang terbaik dan aman selama Anda tidak bersama mereka. Beberapa tips yang bisa Anda lakukan adalah bertanya pada orang yang pernah menitipkan hewannya, menilai lingkungan sekitar, carilah spesialisasi, periksa kualifikasi dan kredensial, pertimbangkan kenyamanan, dan percayalah pada insting. Semoga tips ini bermanfaat dan membantu Anda menemukan jasa penitipan atau pengasuh yang tepat untuk hewan peliharaan Anda.

Cara Menyikapi Perubahan Perilaku Atau Kebiasaan Pada Hewan Yang Menua

Cara Menyikapi Perubahan Perilaku Atau Kebiasaan Pada Hewan Yang Menua

Hewan peliharaan yang sudah menua seringkali mengalami perubahan perilaku atau kebiasaan yang berbeda dari sebelumnya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan fungsi kognitif, perubahan hormon, gangguan kesehatan, atau stres. Perubahan perilaku atau kebiasaan pada hewan yang menua bisa berupa penurunan aktivitas, perubahan pola tidur, agresivitas, ketakutan, kehilangan orientasi, atau inkontinensia.

Sebagai pemilik hewan peliharaan yang sudah menua, kita perlu menyikapi perubahan perilaku atau kebiasaan mereka dengan cara yang tepat dan bijaksana. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan:

1. Konsultasikan dengan dokter hewan

Perubahan perilaku atau kebiasaan pada hewan yang menua bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, kita perlu membawa hewan peliharaan kita ke dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium secara rutin. Dokter hewan bisa memberikan diagnosis dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi hewan peliharaan kita. Dokter hewan juga bisa memberikan saran tentang nutrisi, suplemen, atau terapi yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup hewan peliharaan kita.

2. Buat lingkungan yang nyaman dan aman

Hewan peliharaan yang sudah menua mungkin lebih sensitif terhadap suhu, cahaya, suara, atau bau. Mereka juga mungkin lebih mudah tersinggung atau takut terhadap hal-hal baru atau asing. Oleh karena itu, kita perlu membuat lingkungan yang nyaman dan aman bagi mereka. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah:

  • Menyediakan tempat tidur yang empuk dan hangat di tempat yang tenang dan mudah dijangkau.
  • Menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas atau dingin.
  • Menyediakan cahaya yang cukup tapi tidak terlalu terang.
  • Mengurangi suara bising atau mengganggu.
  • Menghindari bau menyengat atau tidak familiar.
  • Menyediakan mainan atau benda-benda yang disukai oleh hewan peliharaan kita.
  • Mengamankan barang-barang berbahaya atau berharga dari jangkauan mereka.

3. Berikan stimulasi mental dan fisik

Hewan peliharaan yang sudah menua masih membutuhkan stimulasi mental dan fisik untuk menjaga kesehatan otak dan tubuh mereka. Stimulasi mental dan fisik bisa membantu mencegah penurunan fungsi kognitif, depresi, obesitas, atau penyakit degeneratif. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah:

  • Memberikan makanan atau camilan yang sehat dan bergizi.
  • Memberikan mainan interaktif atau puzzle yang bisa merangsang otak mereka.
  • Melatih mereka dengan perintah sederhana atau trik baru yang sesuai dengan kemampuan mereka.
  • Mengajak mereka bermain atau berjalan-jalan secara teratur tapi tidak terlalu lama atau melelahkan.

4. Berikan kasih sayang dan dukungan

Hewan peliharaan yang sudah menua mungkin merasa lebih cemas, kesepian, atau tidak nyaman dengan kondisi mereka. Oleh karena itu, kita perlu memberikan kasih sayang dan dukungan yang lebih banyak kepada mereka. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah:

Dengan cara-cara di atas, kita bisa membantu hewan peliharaan kita yang sudah menua untuk menjalani hidup yang lebih bahagia dan sehat. Kita juga bisa menikmati waktu dan kenangan bersama mereka dengan lebih berarti.

    • Memberikan perhatian dan pujian yang tulus.
    • Memeluk dan mengelus mereka dengan lembut dan hangat.
    • Bermain atau mengobrol dengan mereka sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
    • Menghindari perubahan yang drastis atau mendadak di lingkungan atau rutinitas mereka.
    • Mengenalkan mereka secara bertahap dengan hewan atau manusia baru yang akan tinggal bersama mereka.

Cara Mencegah Dan Mengobati Kutu, Jamur, Dan Penyakit Kulit Pada Hewan Peliharaan

Cara Mencegah Dan Mengobati Kutu, Jamur, dan Penyakit Kulit pada Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing seringkali mengalami masalah kutu, jamur, dan penyakit kulit lainnya yang dapat menimbulkan rasa gatal, iritasi, dan bahkan infeksi. Selain itu, beberapa penyakit kulit pada hewan peliharaan juga dapat menular ke manusia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengobati kutu, jamur, dan penyakit kulit pada hewan peliharaan agar mereka tetap sehat dan nyaman.

Cara Mencegah Kutu pada Hewan Peliharaan

Kutu adalah parasit yang hidup dengan menghisap darah hewan peliharaan. Kutu dapat menyebabkan gatal-gatal, kerontokan bulu, alergi, anemia, dan cacing pita. Cara mencegah kutu pada hewan peliharaan antara lain:

  • Memberikan obat kutu secara rutin sesuai anjuran dokter hewan. Obat kutu dapat berupa obat oral (dimakan), topikal (oles), atau kalung.
  • Menjaga kebersihan hewan peliharaan dengan menyikat bulu dan memandikannya secara teratur.
  • Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal hewan peliharaan dengan membersihkan kandang, tempat tidur, karpet, sofa, dan furnitur lainnya dari kutu dan telurnya.
  • Memotong rumput dan memangkas semak-semak di halaman rumah agar kutu tidak berkembang biak di sana.
  • Menghindari kontak langsung antara hewan peliharaan dengan hewan lain yang terinfeksi kutu.

Cara Mengobati Kutu pada Hewan Peliharaan

Jika hewan peliharaan sudah terlanjur terinfeksi kutu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengobati mereka:

  • Memberikan obat kutu yang sesuai dengan jenis dan berat badan hewan peliharaan. Obat kutu dapat membunuh kutu dewasa maupun larva dalam waktu singkat.
  • Menyisir bulu hewan peliharaan dengan sisir khusus untuk kutu agar kutu dan telurnya terangkat dari kulit.
  • Memandikan hewan peliharaan dengan sampo khusus untuk kutu agar kutu mati dan terlepas dari bulu.
  • Membawa hewan peliharaan ke dokter hewan jika ada gejala komplikasi seperti infeksi kulit, alergi, atau cacing pita. Dokter hewan dapat memberikan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
  • Mengulangi pengobatan kutu secara berkala sampai kutu benar-benar hilang dari tubuh hewan peliharaan.

Cara Mencegah Jamur pada Hewan Peliharaan

Jamur adalah organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi kulit pada hewan peliharaan. Jamur dapat menyebabkan rontoknya bulu di sekitar area yang terinfeksi, kulit bersisik atau berkerak, gatal-gatal, dan peradangan. Jamur juga dapat menular ke manusia melalui kontak langsung atau melalui benda-benda yang terkontaminasi. Cara mencegah jamur pada hewan peliharaan antara lain:

  • Memberikan vaksin jamur pada hewan peliharaan sesuai anjuran dokter hewan. Vaksin jamur dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh hewan peliharaan terhadap jamur.
  • Menjaga kebersihan hewan peliharaan dengan menyikat bulu dan memandikannya secara teratur. Gunakan sampo khusus untuk jamur jika perlu.
  • Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal hewan peliharaan dengan membersihkan kandang, tempat tidur, karpet, sofa, dan furnitur lainnya dari jamur dan spora jamur.
  • Mengeringkan bulu hewan peliharaan setelah dimandikan atau basah agar jamur tidak tumbuh di kulit yang lembap.
  • Menghindari kontak langsung antara hewan peliharaan dengan hewan lain yang terinfeksi jamur.

Cara Mengobati Jamur pada Hewan Peliharaan

Jika hewan peliharaan sudah terlanjur terinfeksi jamur, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengobati mereka:

  • Memberikan obat jamur yang sesuai dengan jenis dan berat badan hewan peliharaan. Obat jamur dapat berupa obat oral (dimakan), topikal (oles), atau suntikan.
  • Menyisir bulu hewan peliharaan dengan sisir khusus untuk jamur agar jamur dan spora jamur terangkat dari kulit.
  • Memandikan hewan peliharaan dengan sampo khusus untuk jamur agar jamur mati dan terlepas dari bulu.
  • Membawa hewan peliharaan ke dokter hewan jika ada gejala komplikasi seperti infeksi sekunder, alergi, atau kerusakan kulit yang parah. Dokter hewan dapat memberikan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
  • Mengulangi pengobatan jamur secara berkala sampai jamur benar-benar hilang dari tubuh hewan peliharaan.

Cara Mencegah Penyakit Kulit Lainnya pada Hewan Peliharaan

Selain kutu dan jamur, ada beberapa penyakit kulit lainnya yang dapat menyerang hewan peliharaan, seperti alergi, infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi parasit, tumor kulit, dan sebagainya. Cara mencegah penyakit kulit lainnya pada hewan peliharaan antara lain:

  • Memberikan makanan yang sehat dan bernutrisi pada hewan peliharaan. Makanan yang baik dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan bulu hewan peliharaan.
  • Memberikan air minum yang bersih dan cukup pada hewan peliharaan. Air minum dapat membantu menjaga hidrasi kulit dan mengeluarkan racun dari tubuh hewan peliharaan.
  • Jangan biarkan hewan peliharaan meminum air dari toilet atau tempat-tempat kotor lainnya. Air yang kotor dapat mengandung berbagai macam kuman yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit.
  • Memberikan vaksin pada hewan peliharaan sesuai jadwal. Vaksin dapat membantu mencegah penyakit-penyakit yang dapat menyerang kulit, seperti cacar anjing, rabies, dll.
  • Melakukan pemeriksaan rutin pada kulit dan bulu hewan peliharaan. Perhatikan apakah ada luka, benjolan, bercak merah, kerak, ketombe, atau gejala lainnya yang menunjukkan adanya penyakit kulit.
  • Membawa hewan peliharaan ke dokter hewan jika ada gejala-gejala penyakit kulit yang mencurigakan. Dokter hewan dapat mendiagnosis penyebab penyakit kulit danĀ  memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengobati penyakit kulit tersebut.

Cara Mengobati Penyakit Kulit Lainnya pada Hewan Peliharaan

Pengobatan penyakit kulit lainnya pada hewan peliharaan tergantung pada jenis dan penyebab penyakit kulit tersebut. Beberapa contoh pengobatan yang dapat dilakukan adalah:

  • Memberikan obat anti alergi jika hewan peliharaan mengalami alergi terhadap makanan, debu, serbuk sari, atau zat-zat lainnya. Obat anti alergi dapat membantu mengurangi gatal-gatal, peradangan, dan iritasi pada kulit.
  • Memberikan obat antibiotik jika hewan peliharaan mengalami infeksi bakteri pada kulit. Obat antibiotik dapat membantu membunuh bakteri penyebab infeksi dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
  • Memberikan obat antivirus jika hewan peliharaan mengalami infeksi virus pada kulit. Obat antivirus dapat membantu menghambat perkembangan virus dan mempercepat penyembuhan luka.
  • Memberikan obat antiparasit jika hewan peliharaan mengalami infeksi parasit pada kulit. Obat antiparasit dapat membantu mengusir parasit yang hidup di kulit atau di bawah kulit hewan peliharaan.
  • Memberikan obat kemoterapi atau operasi jika hewan peliharaan mengalami tumor kulit. Obat kemoterapi atau operasi dapat membantu menghancurkan sel-sel tumor atau mengangkat tumor dari kulit.

Demikianlah cara mencegah dan mengobati kutu, jamur, dan penyakit kulit lainnya pada hewan peliharaan. Semoga bermanfaat!

Cara Menjaga Kesehatan Kebersihan Anjing Dan Kucing

Cara Menjaga Kesehatan Kebersihan Anjing Dan Kucing

Memiliki anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan adalah sebuah kesenangan tersendiri bagi sebagian orang. Anjing dan kucing bisa menjadi teman bermain yang setia dan menggemaskan. Namun, memelihara hewan bukan hanya soal bermain bersama, tapi juga memerhatikan kesehatan dan kebersihannya. Hewan peliharaan yang sehat dan bersih tentu akan lebih bahagia dan nyaman tinggal bersama Anda.

Lantas, apa saja yang perlu dilakukan untuk memastikan kesehatan dan kebersihan anjing dan kucing Anda? Simak ulasan berikut ini!

Menjaga Pola Makan yang Baik

Pola makan yang baik adalah salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan anjing dan kucing Anda. Berikan makanan dan camilan anjing berkualitas tinggi dan bergizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka. Bacalah kelima bahan pertama yang dicantumkan pada label makanan anjing. Bahan-bahan ini adalah bahan utama makanan anjing tersebut. Daging (bukan produk daging campuran) dan sayuran harus menjadi beberapa bahan pertama dalam makanan anjing.

Berhati-hatilah saat memberi anjing makanan manusia. Sadarilah bahwa makanan manusia tertentu bisa membahayakan atau membunuh anjing. Tubuh anjing tidak selalu bisa memetabolisme makanan seperti manusia, jadi pastikan anjing tidak bisa mengonsumsi makanan berikut ini: anggur, kismis, cokelat, alpukat, adonan dengan ragi, kacang-kacangan, alkohol, bawang bombai, bawang putih, lokio, dan permen karet tanpa gula (sebagian besar mengandung xilitol). Semua makanan tersebut beracun bagi anjing.

Jagalah berat badan anjing dalam tingkat yang sehat. Anjing bisa dibilang kelebihan berat badan jika badannya 10-20% lebih berat dari berat badan idealnya. Jika anjing 20% kelebihan berat badan, ia bisa dibilang obesitas. Anjing yang obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker, jantung, diabetes, osteoartritis, dan batu kandung kemih. Diskusikan dengan dokter hewan mengenai berat badan ideal anjing Anda dan beri ia makan dengan sesuai.

Merawat Anjing

Selain pola makan, Anda juga perlu merawat anjing secara rutin agar tetap bersih dan sehat. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Sikat bulunya. Anjing adalah hewan yang berbulu. Menyikat bulunya adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga kebersihannya. Dengan menyikat bulunya, Anda bisa mengetahui kondisi kulitnya. Jika ada perubahan pada kulit anjing, misalnya muncul benjolan, Anda bisa segera mengetahuinya dan dapat dengan cepat memeriksakannya.
  • Perhatikan kebersihan gigi. Kebersihan gigi anjing tak kalah pentingnya untuk dijaga. Anjing adalah hewan yang memiliki taring dan gigi runcing Sama seperti manusia, gigi anjing bisa memiliki karang atau plak yang dapat berdampak pada kesehatannya. Gigi yang tidak dibersihkan bisa menjadi sarang bakteri, lalu berpotensi menyebabkan penyakit. Namun, karena anjing tidak bisa membersihkan giginya sendiri, maka Anda sebagai pemiliknya harus membantunya. Jika ragu-ragu, bawa anjing ke dokter hewan untuk membersihkan gigi, setidaknya sekali dalam setahun.
  • Mandikan anjing. Sama seperti manusia, anjing juga butuh mandi agar tetap bersih dan wangi. Tapi, ada baiknya Anda menggunakan sampo yang memang dibuat khusus untuk anjing, ya. Sebab, sampo khusus anjing memiliki kandungan atau zat yang sudah disesuaikan. Bahkan, Anda juga bisa mendapatkan sampo khusus untuk anjing sesuai dengan rasnya. Setelah selesai dimandikan, jangan lupa untuk mengeringkan badan anjing. Jangan biarkan tubuh anjing terlalu lembap, ya!
  • Bersihkan tempat tidurnya. Berbeda dengan binatang liar, anjing yang dipelihara biasanya memiliki tempat khusus untuk tidur. Kebersihan tempat tidur perlu diperhatikan, karena bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman. Tak hanya itu, bakteri yang ada di situ mungkin juga dapat membuat Anda terpapar penyakit. Oleh karena itu, ganti dan cuci tempat tidur anjing secara rutin.

Menjaga Pola Makan yang Baik

Pola makan yang baik juga berlaku untuk kucing Anda. Berikan makanan dan camilan kucing berkualitas tinggi dan bergizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka. Bacalah kelima bahan pertama yang dicantumkan pada label makanan kucing. Bahan-bahan ini adalah bahan utama makanan kucing tersebut. Daging (bukan produk daging campuran) dan sayuran harus menjadi beberapa bahan pertama dalam makanan kucing.

Berhati-hatilah saat memberi kucing makanan manusia. Sadarilah bahwa makanan manusia tertentu bisa membahayakan atau membunuh kucing. Tubuh kucing tidak selalu bisa memetabolisme makanan seperti manusia, jadi pastikan kucing tidak bisa mengonsumsi makanan berikut ini: anggur, kismis, cokelat, alpukat, adonan dengan ragi, kacang-kacangan, alkohol, bawang bombai, bawang putih, lokio, dan permen karet tanpa gula (sebagian besar mengandung xilitol). Semua makanan tersebut beracun bagi kucing.

Jagalah berat badan kucing dalam tingkat yang sehat. Kucing bisa dibilang kelebihan berat badan jika badannya 10-20% lebih berat dari berat badan idealnya. Jika kucing 20% kelebihan berat badan, ia bisa dibilang obesitas. Kucing yang obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker, jantung, diabetes, osteoartritis, dan batu kandung kemih. Diskusikan dengan dokter hewan mengenai berat badan ideal kucing Anda dan beri ia makan dengan sesuai.

Merawat Kucing

Selain pola makan, Anda juga perlu merawat kucing secara rutin agar tetap bersih dan sehat. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Sikat bulunya. Kucing adalah hewan yang berbulu. Menyikat bulunya adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga kebersihannya. Dengan menyikat bulunya, Anda bisa mengetahui kondisi kulitnya. Jika ada perubahan pada kulit kucing, misalnya muncul benjolan, Anda bisa segera mengetahuinya dan dapat dengan cepat memeriksakannya.
  • Perhatikan kebersihan gigi. Kebersihan gigi kucing tak kalah pentingnya untuk dijaga. Kucing adalah hewan yang memiliki taring dan gigi runcing. Sama seperti anjing, gigi kucing bisa memiliki karang atau plak yang dapat berdampak pada kesehatannya. Gigi yang tidak dibersihkan bisa menjadi sarang bakteri, lalu berpotensi menyebabkan penyakit. Namun, karena kucing tidak bisa membersihkan giginya sendiri, maka Anda sebagai pemiliknya harus membantunya. Jika ragu-ragu, bawa kucing ke dokter hewan untuk membersihkan gigi, setidaknya sekali dalam setahun.
  • Mandikan kucing. Sama seperti anjing, kucing juga butuh mandi agar tetap bersih dan wangi. Tapi, ada baiknya Anda menggunakan sampo yang memang dibuat khusus untuk kucing, ya. Sebab, sampo khusus kucing memiliki kandungan atau zat yang sudah disesuaikan. Bahkan, Anda juga bisa mendapatkan sampo khusus untuk kucing sesuai dengan rasnya. Setelah selesai dimandikan, jangan lupa untuk mengeringkan badan kucing. Jangan biarkan tubuh kucing terlalu lembap, ya!
  • Bersihkan tempat tidurnya. Berbeda dengan anjing, kucing yang dipelihara biasanya lebih suka tidur di tempat-tempat tinggi atau tersembunyi. Kebersihan tempat tidur perlu diperhatikan, karena bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman. Tak hanya itu, bakteri yang ada di situ mungkin juga dapat membuat Anda terpapar penyakit. Oleh karena itu, ganti dan cuci tempat tidur kucing secara rutin.
  • Bersihkan kotak pasirnya. Kucing adalah hewan yang suka buang air di tempat tertentu saja, biasanya di kotak pasir yang sudah disediakan oleh pemiliknya. Kotak pasir ini harus dibersihkan secara rutin agar tidak menimbulkan bau dan bakteri. Ganti pasirnya setiap hari dan cuci kotaknya setiap minggu dengan sabun dan air hangat.

Anjing dan kucing adalah hewan peliharaan yang populer dan disayangi oleh banyak orang. Namun, memelihara mereka bukanlah hal yang mudah. Anda harus memerhatikan pola makan, perawatan, dan lingkungan mereka agar tetap sehat dan bersih. Dengan begitu, Anda bisa menikmati waktu bersama anjing dan kucing Anda dengan lebih bahagia dan nyaman.